TRIPFINGER.COM – Kodomo no Hi, atau Hari Anak di Jepang, merupakan salah satu perayaan nasional yang penuh makna dan keceriaan. Setiap tanggal 5 Mei, masyarakat Jepang memperingati hari ini sebagai bentuk penghormatan kepada anak-anak, sekaligus simbol kasih sayang dan harapan orang tua agar anak mereka tumbuh sehat, bahagia, serta berani menghadapi masa depan. Awalnya, perayaan ini dikenal sebagai Tango no Sekku, sebuah tradisi kuno yang diperuntukkan bagi anak laki-laki. Namun, sejak tahun 1948, pemerintah Jepang menetapkannya sebagai hari untuk semua anak, tanpa memandang jenis kelamin.
Perayaan ini memiliki akar budaya yang dalam. Pada masa lalu, keluarga samurai menggantung situs jepang slot bendera berbentuk ikan koi—dikenal sebagai koinobori—di depan rumah mereka sebagai simbol semangat pantang menyerah. Ikan koi melambangkan kekuatan dan tekad untuk melawan arus kehidupan, sebuah nilai penting yang ingin ditanamkan kepada anak-anak.
Simbol-Simbol Penting dalam Perayaan Kodomo no Hi
Salah satu ciri khas Kodomo no Hi adalah tampilan bendera koinobori yang berwarna-warni berkibar di langit Jepang. Biasanya, satu set koinobori terdiri dari ikan koi besar berwarna hitam untuk ayah (magoi), merah atau merah muda untuk ibu (higoi), dan ikan koi kecil berwarna-warni untuk anak-anak. Semakin banyak anak dalam keluarga, semakin banyak pula ikan koi yang dikibarkan.
Selain itu, keluarga juga memajang gogatsu ningyo atau boneka samurai di dalam rumah. Boneka ini melambangkan keberanian dan perlindungan bagi anak-anak. Tak ketinggalan, hidangan khas seperti kashiwa mochi (kue beras dengan daun oak) dan chimaki (ketan manis yang dibungkus daun bambu) turut dihidangkan untuk menambah semarak suasana. Kedua makanan tersebut melambangkan kekuatan dan kebahagiaan keluarga yang abadi.
Nilai Kasih Sayang dan Keluarga dalam Kodomo no Hi
Lebih dari sekadar hari libur nasional, Kodomo no Hi mencerminkan nilai kasih sayang, kebersamaan, dan harapan keluarga Jepang terhadap generasi penerusnya. Pada hari ini, orang tua biasanya menghabiskan waktu bersama anak-anak, memberikan hadiah kecil, atau sekadar bermain di taman. Aktivitas tersebut menunjukkan betapa pentingnya hubungan emosional antara orang tua dan anak.
Kodomo no Hi juga menjadi momentum refleksi bagi para orang tua. Mereka tidak hanya merayakan tumbuh kembang anak, tetapi juga mengingat kembali perjuangan dalam membesarkan mereka. Semangat inilah yang menjadikan Kodomo no Hi lebih dari sekadar perayaan, melainkan simbol kehangatan dan kasih yang mendalam.
Makna Universal Kodomo no Hi
Meskipun berasal dari Jepang, makna yang terkandung dalam Kodomo no Hi bersifat universal. Cinta, perhatian, dan dukungan terhadap anak-anak adalah nilai yang dapat diterapkan di seluruh dunia. Hari ini mengingatkan setiap keluarga bahwa anak adalah penerus masa depan yang perlu dijaga, dididik, dan dicintai sepenuh hati.
Melalui perayaan Kodomo no Hi, masyarakat Jepang mengajarkan bahwa kebahagiaan anak bukan hanya tanggung jawab pribadi, melainkan juga tanggung jawab sosial. Dengan semangat ini, dunia diharapkan menjadi tempat yang lebih baik untuk tumbuh dan berkembang bagi semua anak.
